Widget HTML Atas

7 Kata Bijak Germaine Greer

Greer menempuh pendidikan di University of Melbourne dan University of Sydney sebelum mengambil program doktor di bidang literatur di University of Cambridge pada tahun 1967. Sebelum mempublikasikan buku pertamanya yang berjudul The Female Eunuch (1970), ia sibuk berakting di televisi, menulis beberapa jurnal, dan mengajar di University of Warwick. Dalam bukunya, ia berargumen bahwa kepasifan perempuan dalam seksualitas merupakan karakter yang dikaitkan dengan pengebirian/kastrasi. Pemilihan judul tersebut juga merupakan ketidaksetujuannya pada norma umum yang kerap menekan perempuan untuk bertindak sesuai dengan ekspektasi publik. Lebih lanjut, Germaine Greer berargumen bahwa ini saatnya untuk perempuan memberontak dan mengambil kembali kebebasan yang seharusnya mereka miliki dari tekanan sosial yang selama ini ada.


Germaine Greer merupakan motivator yang sering kita dengar di Tanah Air. Ia dikenal memiliki etos kerja tinggi serta memberikan motivasi yang bisa membangkitkan optimisme.


Germaine Greer , Lahir 29 Januari 1939 Melbourne, Australia, Pekerjaan Penulis, Kebangsaan Australia, Periode 1970-sekarang, Tema Literatur Inggris, sejarah seni, feminisme


Kamu pun bisa membaca pesan positif tersebut melalui kata-kata hidup dari Germaine Greer yang bisa membuat harimu lebih penuh semangat. Nah, berikut kami rangkum dari berbagai sumber, inilah kata-kata motto hidup dari Germaine Greer yang menginspirasi dan memberi semangat.


7 Kata-kata motto hidup dari Germaine Greer yang penuh motivasi.

Mungkin wanita selalu lebih dekat dengan kenyataan daripada pria: tampaknya itu akan menjadi balasan yang adil karena telah kehilangan idealisme.
Namun jika seorang wanita tidak pernah membiarkan dirinya pergi, bagaimana dia bisa tahu seberapa jauh dia bisa melakukannya? Jika dia tidak pernah melepaskan sepatu hak tingginya, bagaimana dia bisa tahu seberapa jauh dia bisa berjalan atau seberapa cepat dia bisa berlari?
Apa yang harus kita lihat dalam penderitaan masa pubertas adalah akibat dari pengkondisian yang melumpuhkan kepribadian perempuan dalam menciptakan feminin.
Keyakinan buta bahwa kita harus melakukan sesuatu terhadap perilaku reproduksi orang lain, dan bahwa kita mungkin harus melakukannya apakah mereka suka atau tidak, berasal dari asumsi bahwa dunia adalah milik kita, yang dengan begitu ahli menghabiskan sumber dayanya, bukan daripada mereka, yang belum.
Mungkin satu-satunya tempat di mana seorang pria dapat merasa benar-benar aman adalah di penjara dengan keamanan maksimum, kecuali di dekat ancaman pembebasan.
Setiap kali seorang pria melepaskan beban hatinya kepada orang asing, dia menegaskan kembali cinta yang mempersatukan umat manusia.
Hanya satu hal yang pasti: jika pot dilegalkan, itu bukan untuk keuntungan kita tetapi untuk pihak berwenang. Untuk melegalkannya juga akan kehilangan kendali.